Kamis, 08 November 2012


Keindahan adalah ungkapan dari sebuah ketakjuban kepada hal-hal yang kita tangkap dengan mata kita. Keindahan berasal dari kata indah. Artinya bisa berarti elok,cantik,permai bagus dan sebagainya. Keindahan identik pada kebenaran jadi keindahan adalah kebenaran dam kebenaran adalah keindahan, karna keduanya memiliki nilai yang sama yaitu bersifat abadi atau kekal dan mempunyai daya tarik yang terus bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran dapat dikatakan tidak indah.keindahan bersifat universal yaitu menyangkup keseluruhan tidak dibatasi pada  selera perseorangan, tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas yang bersifat abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah dan pada bahasa inggris digunakan kata “beauty”, dan ‘ the beautiful” ,  ( benda atau hal yang indah), pada pembatasan filsafat kedua hal ini di gabungkan  saja, da nada juga perbedaan – perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu :
1. keindahan dalam arti luas
2. keindahan dalam arti estetis murni
3. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Keindahan dalam arti lebih luas berasal dari yunani yang didalamnya mencangkup kebaikan , Plato misalnya menyebutkan mengenai watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dahulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Akan tetapi bangsa Yunani mengenal juga keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi kesimpulanya pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. 

Pandangan manusia terhadap keindahan seni.
  
Manusia pada dasarnya begitu senang pada sesuatu keindahan.Keindahan itu adalah sesuatu yang bisa membuat kita menjadi senang gembira baik jiwa maupun raga atau sering disebut keadaan yang enak dipandang. Keindahan juga dapat dikatakan beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya”. Keindahan bisa dilihat melalui lahiriah atau batiniah, secara lahiriah keindahan bisa langsung di pandang dan nikmati begitu saja, misalnya seperti keindahan paras cantik dan tampan seorang manusia, keindahan akan alam, pemandangan gunung, pantai, dasar laut, cahaya kota di saat malam hari, dll. dan secara batiniah bisa seperti perilaku, sikap, perasaan dan semua itu tidak bisa di lihat secara langsung.


 contoh manusia terhadap keindahan seni. :
·         Kehidupan manusia dari zaman ke zaman tidak terpisahkan dari keindahan.
·         Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan karena keduanya berkaitan satu sama lain.
·         seni merupakan suatu pengungkapan yang mewakili perasaan manusia.
·         Pengertian keindahan sering mengacaukan pengertian tentang seni, karena keindahan itu sering disamakan begitu saja dengan seni. Yang dapat dikatakan keindahan seni ialah keindahan yang dapat diciptakan manusia.
·         Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak, sehingga keindahan menjadi dorongan pemikiran manusia untuk menciptakannya.
Kita sebagai manusia tidak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat ataupun yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dll.



Nilai estetik diartikan sebagai nilai yang berkaitan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” terdapat tiga kelompok besar, yaitu :
  
1        Kelompok yang berpendapat bahwasanya keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusia menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2    Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni dikarenakan keindahan itu    merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3    Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.

H. C Wyatt telah  meneliti alasan-alasan yang diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah,  ia menemukan  banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi dan mengingat  pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.

Terdapat dua nilai terpenting dalam keindahan, yaitu:



1.     Nilai ekstrinsik  nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal.      Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.    Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau merupakan tujuan dari  sifat  baik tersebut, contohnya pesan –pesan yang akan disampaikan dalam suatu  gerakan tarian

Kontemplasi adalah  proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh kritis dan mendalam ke intinya yang bertujuan mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat pada  hasil penciptaan. Dalam kehidupan keseharian, orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda yang diciptakan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.

Ekstansi merupakan dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan serta menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dikaitkan pada bentuk di luar diri manusia, maka dapat menyebabkan penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihatnya dan mendengarkanya.

Renungan berasal dari kata “renung”; artinya  secara diam-diam memikirkan sesuatu, atau dapat dikatakan memikirkan sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Renungan adalah hasil merenung.  merenung yang bertujuan untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

Teori Renungan 

·         Teori Pengungkapan: Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu ungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama berikata dengan apa yang sedang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan sebuah karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”

·         Seorang tokoh lainnya yaitu Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni ialah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.


·         Teori Metafisik: Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang  telah dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi

·         Teori Psikologis: Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.


  Teori-teori keserasian :
 ·         Teori Objectif dan Teori Subjectif  : Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry;

·         Teori Perimbangan : Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
 Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/manusia-dan-keindahan-manusia-dan-keindahan/






0 komentar:

Posting Komentar