Kamis, 08 November 2012
Penderitaan berasal dari kata derita yang asal muasalnya bermula dari bahasa sanskerta dhra artinya
menahan atau menanggung.derita berarti merasakan sesuatu dan menanggung beban
yang berat dan sulit. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin
atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.
Intensitas penderitaan bertingkat - tingkat, dari yang berat, ada yang ringan.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan diri darinya yang telah memberikan nikmat dan karunia nya
kepada kita.penderitaan juga dapat dikatakan sebagai pacuan kita untuk lebih
kuat dalam menghadapi beratnya kehidupan sesungguhnya.
Dalam surat Al-Insyiqoq:6 dinyatakan manusia adalah makhluk
yang hidupnya penuh perjuangan artinya bahwa manusia harus bekerja keras untuk
dapat melangsungkan hidupnya. Jika membicarakan penderitaan, bukalah mata Anda
lihatlah sekeliling kita. Tidak semua orang bernasib sama seperti kita,semua
yang ada patut kita syukuri akan kenikmatanya semua merupakan berkah yang tak
ternilai .
Sebagai contoh kita lihat anak-anak jalanan yg melawan
kerasnya hidup di jaman yang sebuah naluri kemanusiaan sudah sulit di
temukan,mereka yang terus sibuk mencari kenikmatan duniawi akankah menengok
mereka yang mencari kepingan logam dan
melawan panasnya mentari untuk bertahan hidup
seharusnya anak – anak itu duduk disekolah mencari ilmu untuk masa depan
mereka.
Apakah mereka mempunyai masa depan ? semua orang juga pasti menemui masa depan , dan merekalah yang menentukanya sendiri,kesuksesan adalah sebuah pilihan ,bukan nasib yang menentukanya,pilihan kita yang menggengamnya ,apakah sukses atau bertemu dengan penderitaan dimasa depan nanti,"mikirin makan aja susah,apalagi mikirin sekolah",hanya itulah ungkapan dari mereka, sesungguhnya mereka sangat ingin mencicipi bangku sekolah dunia pendidikan, karna itulah berdiri sekolah terbuka,pengajaranyapun cukup sabar untuk mengajari mereka, kadang kala saja anak jalanan tidak datang untuk belajar disekolah terbuka walaupun pengajar tetap hadir,mereka lebih mengutamakan kehidupan mereka sehari - hari ,begitulah mereka yang di asuh dengan manisnya kebohongan, namun mereka tetap semangat untuk menuntut ilmu, terkadan pun prestasi juga sanggup mereka raih, bukankah miris ? jika mereka tetap hidup dengan dunia yang derita seperti itu, bagaimana masa depan indonesia kita ? dan apakah kemiskinan dapat di perbaiki, jika hal ini masih tetap berlanjut.
Jangan anggap remeh masa depan mereka. Bantulah mereka,
ulurkanlah tangan kita.
Sumber :http://bamaruki.blogspot.com/2012/05/manusia-dan-penderitaan.html
dengan sedikit perubahan
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar